Budidaya Panili

1. Umum
Panili merupakan salah satu komoditi perkebunan yang cukup potensial untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan pendapatan petani, kareana panili termasuk salah satu komoditi ekspor. Dalam pengembangannya sudah tentu harus memilih kondisi alam yang cocok, respon masyarakat / petani cukup baik, pemasaran mudah, disamping adanya mitra usaha. Syarat tumbuh tanaman panili adalah : Tinggi tempat 300 – 800 m di atas permukaan laut, Curah hujan 1.500 – 3.000 mm / tahun dengan Bulan Basah 9 – 10 Bulan / Tahun dan Bulan Kering 2 – 3 Bulan / Tahun. Intensitas cahaya 30 – 50 %, harus ada naungan dan kelembaban 0 – 80 %. Sedangkan Tanah gembur, subur / berhumus, drainase baik, tekstur berpasir pH Tanah : 5,5 – 6,5.

2. Cara Bercocok Tanam
a. Bibit
* Bibit harus dalam kantong plastik (polybag) yang berwarna hitam dengan ukuran 13 x 23 Cm atau 15 x 25 Cm.
* Bibit panili berasal dari bibit unggul lokal, sehat (bebas hama dan penyakit), tinggi tanaman 30 – 50 Cm (4 – 6 helai daun).
* Umur bibit 4 – 5 bulan, tanaman sudah cukup rimbun dan kuat untuk dipindah ke lapangan
b. Persiapan Tiang Panjat
Tiang panjat yang digunakan untuk tanaman panili sebaiknya yang berdaun tidak terlalu rapat, umumnya menggunakan tanaman dadap atau cebreng / gamal. Tanaman dadap tidak dianjurkan sebagai tiang panjat karena mengeluarkan zat alelopaty yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman pokok. Tinggi tanaman tiang panjat 1.5 m di atas permukaan tanah.

c. Persiapan Tanaman
* Lahan dibersihkan dari semak / alang - alang, tunggul pohon dan gulma
* Pengolahan tanah I pada awal musim hujan dengan dicangkul sampai gembur.
* Pengolahan tanah II menjelang penanaman pohon panjat/pelindung, tanah dibuat jalur-jalur / gulungan / bedengan lebar 0,8 – 1 m panjang sesuai kebutuhan jarak antara bedengan 50 Cm. Dalam bedengan dibuat lubang tanaman dengan jarak 1,5 m membujur kearah timur.
* Penanaman pohon pelindung dan sebagai pohon panjatan dengan syarat pohon pelindung : tumbuh cepat, daun tidak terlalu rindang, perakaran dalam / kuat dan mudah didapat contoh : dadap, lamtoro, clyrisida ditanam 3 - 4 bulan sebelum penanaman panili.
* Jarak tanam pohon panjatan / pelindung sesuai dengan jarak tanam panili 1,5 x 1,5 m sampai 1,5 x 3 m, proyek menggunakan jarak tanam 1,6 x 2,5m.
* Pemberian pupuk kandang, setiap lubang tanam sebanyak 10 kg.
d. Penanaman
* Penanaman panili dilakukan pada awal musim hujan, tanah disekitar pohon panjatan dibersihkan dan dibuat lubang tanam untuk menanamkan bibit panili.
* Bibit panili ditanam leher akar sejajar dengan tanah, jarak antara lubang tanam dengan pohon panjatan / pelindung sekitar 30 cm.
* Jarak tanam dalam barisan 1 – 1,5 m dan antar barisan 1,5 – 3 m, stek bagian atas diikat pada pohon pemanjat dibantu dengan tali lunak.
* Barisan tanaman dibuat arah utara – selatan supaya tanaman panili terkena sinar matahari cukup.
* Usahakan tanah janagan sampai kering setelah 2 – 3 minggu mulai akan keluar akar.
e. Penyulaman
Bila setelah 2 – 3 minggu belum keluar akar tanaman harus diganti / disulam.
f. Penggemburan Tanah dan Penyiraman
Tanah harus selalu gembur / jangan padat dilakukan sebulan sekali bersamaan dengan penyiangan, jangan sampai kering usahakan penyiraman secara rutin pada pagi hari dan sore hari karena tanaman panili tidak tahan kering.
g. Penyiangan
Dilakukan sebulan sekali atau sesuai kebutuhan, rumputnya bisa digunakan sebagai mulching.
h. Pemupukan
Pupuk yang diberikan oleh proyek Peningkatan Produksi Perkebunan Rakyat ini hanya pupuk kandang sebanyak 0,8 Kg/lubang atau 2000 Kg/Ha, sedangakan dosis pupuk anjuran yang harus diberikan : 6 bulan setelah penanaman diberikan pada awal dan akhir musim hujan dengan dosis pupuk buatan : 4 gram Urea + 1,5 gram TSP + 6,5 gram KCL per pohon per tahun atau Urea 8 kg / Ha / th ; SP 36 ; 4 kg / Ha / th ; KCL 14 kg /Ha / th. Pupuk kandang perlu diberikan setiap tahun dengan dosis 10 – 20 kg/pohon dilakukan setelah panen.
i. Pemangkasan
Pemangkasan Pohon panjat Tujuannya :
- Mengatur masuknya sinar matahari / intensitas cahaya.
- Memperbaiki sirkulasi udara / kelembaban.
- Mempertahankan keteduhan kebun saat musim kemarau
- Mencegah serangan penyakit jamur.

Jenisnya :
- Pangkasan bentuk : saat tinggi tanaman mencapai 2 m, caranya membuang cabang dibawah ketinggian tersebut.
- Pangkasan pengaturan : dilakukan pada musim hujan pada pohon yang berdaun rimbun, caranya membuang cabang yang terdapat pada 20 cm diatas lengkungan batang panili, dilakukan bertahap yaitu 50 % pada musim hujan pertama dan 50 % pada hujan mendatang.

Pemangkasan Pohon Panili
Pemangkasan dilakukan setelah panen, sulur - sulur yang telah mengeluarkan buah, sulu - sulur yang tumbuhnya kurus / jelek.
j. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian dilakukan secara preventif apabila terjadi serangan secara explosif maka digunakan pestisida secara bijaksana dan seminimal mungkin, dengan prinsip PHT. Hama umumnya bekicot dan belalang merusak daun dan pucuk, pengendalian mengambil hama tersebut dengan dibunuh, sedangkan belalang dengan cara disemprot dengan insektisida. Penyakit umumnya berupa cendawan.
• Noda coklat pada batang, pengendalian memotong batang yang sakit dan dibakar
• Noda hitam, penyakit ini menyerang bagian atas dan bawah daun. Pengendalian dengan penyemprotan fungisida Dithane M45 dengan dosis 1 – 2 sendok teh / 10 liter air.
• Noda coklat pada buah, penyakit ini menyerang buah dewasa / tua. Pengendalian dengan penyemprotan fungisida dithane M45.
• Galaspora Vanillae, penyakit ini menyerang pada daun, batang, dan buah. Gejala adanya noda berwarna coklat muda kekuning-kuningan. Pengendalian, bagian tanaman yang terserang dipotong / dibakar, pohon pelindung harus dipangkas.
• Penyakit busuk pangkal batang (BPB) dan busuk buah, penyakit paling merugikan disebabkan Fusarium oxysporum. Dapat ditanggulangi secaraa terpadu menggunakan bibit sehat, menjaga sanitasi kebun, dan perlakuan budidaya. Cara memperoleh benih sehat mencelupkan stek + 30 menit dalam larutan fungisida bahan aktif mencozeb dan benomil. Penyakit BPB biasanya muncul tanaman berproduksi berumur + 3 tahun.
Untuk kebun yang bebas gejala BPB. Tindakan yang dapat dilakukan :
• Monitoring secara teratur untuk mengamati gejala dini, dijumpai gejala awal penanganan lebih mudah.
• Menghindari pelukaan selama pemeliharaan (melilitkan batang pada Tiang panjat, menyiang, pemupukan, dan waktu pemetikan buah) karena fusarium mudah menular melalui luka.
• Penyemprotan teratur dengan fungisida efektif seperti : Dithane, Antrakol, Banlate dosis 1 – 2 sendok teh / 10 liter air.
• Membuat drainase baik, menghindari kebun tergenang air karena keloembaban tinggi merangsang pertumbuhan jamur.
• Menghindari pemakaian pupuk kandang kotoran ayam.
Apabila terjadi serangan ringan BPB tindakan yg dapat dilakukan :
• Isolasi tanaman baru terserang dengan membuat parit - parit isolasi disekitar tanaman.
• Memotong bagian tanaman sakit pada gejala dini, dimusnahkan atau dibakar luka sayatan diolesi fungisida.
• Tanaman terserang berat / tidak akan sembuh segera dibongkar, kalau dibiarkan akan menjadi sumber inokulum. Areal bekas tanaman disiram dengan fungisida dan tanaman sekitar disemprot fungisida.
• Tindakan lainnya seperti belum terserang : penyemprotan perbaikan drainase, penggunaan pupuk kandang selektif dan monitoring secara teratur.
k. Penyerbukan Bunga
• Tanaman Panili berbunga pada bulan Juli s/d September tergantung daerah.
• Tanaman panili tidak bisa menyerbuk sendiri, penyerbukan dibantu manusia karena kepala putik tertutup labillum.
• Panili mulai berbunga pada umur 12 – 18 bulan dan jatuh pada masa penggantian iklim.
• Hasil penyerbukan akan berhasil baik pada waktu keadaan udara kering.
• satu tandan bunga terdiri 10 – 20 kuntum bunga. Penyerbukan bunga sebaiknya pada bunga paling bawah.

Cara penyerbukan panili sebagai berikut :
• Penyerbukan dengan menggunakan alat sebilah bamboo kecil atau lidi yang panjangnya 10 cm. Bunga yang sudah mekar dipegang dengan tangan kiri sehingga kedua mahkota bunga paling belakang berada diantara jari tangan dan telunjuk, sedangkan bagian belakang dari tangkai putik dan benang sari bersandar pada jari telunjuk. Dengan alat lidi labium bunga dirobek, kemudian tutupnya diangkat hingga benang sari diambil dan diletakkan pada kepala putik. Apabila penyerbukan berhasil setelah 2 – 3 hari daun bunga akan jatuh. Satu hari dapat menyerbukan bunga 500 – 1000 bunga. Waktu penyerbukan antara jam 7.00 - 10.00 pagi.
• Beberapa minggu setelah penyerbukan, diadakan pemerikasaan pada tandan - tandan untuk memperjarang buah dengan membuang buah yang jelek.
• Untuk memperoleh buah panili yang baik dan panjang - panjang, maka setiap tandan bunga agar ditinggalkan sekitar 10 bunga yang akan membentuk buah.

l. Panen
• tanda - tanda buah panili masak warna buah berubah dari hijau tua mengkilat menjadi hijau muda suram, biasanya umur mulai dipanen pada usia 9 bulan setelah penyerbukan, pada kulit buah terbentuk garis - garis kecil warna kuning ujung buah menjadi kuning dan buah agak lurus dan berisi serta keras ukuran buah untuk pemungutan hasil.
• cara pemetikan buah panili diambil satu - persatu diputar dari tandan. Karena matang buah tidak bersamaan dalam satu tandan, maka panen bisa berlangsung selama 2 – 3 bulan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "
Budidaya Panili
"

Posting Komentar

Ayo Berbudaya Komentar yang Positif