Diantara beberapa klausul dari pelaksanaan PEDA KTNA VII tersebut, di antaranya Perhimpunan tani diharapkan dapat menjembatani dalam penyampaian aspirasi penyuluh pertanian kepada pemerintah, sehingga penyuluh pertanian mempunyai posisi yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Membangun etos kerja penyuluh pertanian didasarkan pada ajaran agama bahwa menyampaikan ilmu yang dapat megubah perilaku kearah lebih baik adalah pekerjaan yang mulia dan merupakan ibadah yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh.
Kelembagaan penyuluh pertanian yang ideal mangacu pada fungsi yang berbeda antara pengaturan pelayanan dan penyuluhan. Oleh karena itu, kelembagaan penyuluh pertanian harus terpisah dari kelembagaan pengaturan dan pelayannan. Kelembagaan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) merupakan kelembagaan terdepan yang harus bersifat indenpenden dan tidak tersekat oleh perbedaan komoditas. Fungsi dan peran BPP perlu ditingkatkan sejalan dengan perkembangan usaha agribisnis. Secara structural dukungan sarana prasarana bagi penyuluh pertanian berupa fasilitas dan insentif karja perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Disarankan agar penyuluh pertanian di BPP dapat diberikan lahan usaha sebagai pilot project dan sekaligus lahan usaha produktif yang menghasilkan untuk kesejahteraan penyuluh Pemerintah diharapkan tidak hanya menghasilkan konsep dan kebijakkan penyuluhan yang pada umumnya sudah dipahami oleh penyuluh, akan tetapi dapat dijadikan pedoman dan implementasikan secara konkrit di lapangan. Adanya keinginan dari peserta rembug, dikembalikan pengelolaan penyuluhan pertanian ke tingkat pusat sebagai akibat ketidak berdayaan pemerintah daerah dalam mengelola penyuluhan pertanian secara baik, sehingga terjadinya kemandekan dalam penyelenggaraan penyuluh pertanian.
Kondisi penyuluh pertanian di Indonesia saat ini masih diwarnai banyaknya kendala-kendala baik bersifat cultural maupun structural antara lain disebabkan beragamnya kelembagaan penyuluh pertanian diberbagai tingkatan, persepsi dan pengertian yang masih bias, menurunnya profesionalisme penyuluh serta kurangnya political will pemerintah.
Sedangkan Bupati Agus Salim optimis jika pelaksanaan PEDA KTNA VII ini akan dapat membawa kemanfaatan. "Beberapa solusi, rekomendasi dan lain-lain dari pelaksanaan kegiatan ini, pemerintah berusaha memberikan respon yang baik, demi peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh maupun petani daerah kita pada umumnya, demikian juga pemberdayaan kaum nelayan kita," kata Agus Salim.
0 Response to "Singkawang Juara PEDA KTNA VII"
Posting Komentar
Ayo Berbudaya Komentar yang Positif