Caladium mudah beradaptasi dengan lingkungan karena tempat tinggalnya tersebar di ketinggian 0 - 1.000 m dpl dan bersuhu ideal 21 - 31°C. Di bawah suhu 15,5 °C tanaman perlahan mati. Umbi akan menciut pada suhu 32°C. Selain itu, caladium membutuhkan kelembaban tinggi, 70 - 95% dan sirkulasi udara lancar. Meski berasal dari daerah tropis, tapi caladium mentolerir sinar matahari 50 - 70% di pagi dan siang hari. Bila kurang dari itu warna memudar. Namun, sinar matahari di atas 70% membuat daun mudah terbakar.
Media tanam
Media tanam yang disenangi caladium adalah media tanam yang basah tetapi poros. Oleh karena itu, media tanam yang terbaik berasal dari campuran media organik (kompos atau humus daun bambu) dan pasir kasar atau tanah subur dengan perbandingan 2:1.
Media tanam
Media tanam yang disenangi caladium adalah media tanam yang basah tetapi poros. Oleh karena itu, media tanam yang terbaik berasal dari campuran media organik (kompos atau humus daun bambu) dan pasir kasar atau tanah subur dengan perbandingan 2:1.
Campuran sekam padi juga bisa digunakan. Bila menggunakan sekam padi, perbandingan antara humus, pasir kasar, dan sekam padi yang digunakan adalah 1:1:1. Untuk mencegah umbi agar tidak membusuk, pastikan kondisi media tanam tidak becek. Umbi ditanam dengan kedalaman sekitar 2 inci (sekitar 5 cm). Penanaman dapat dilakukan pada pot atau pada tanah dipekarangan rumah. Daun yang ditanam tidak dalam pot akan berukuran relatif lebih besar dibandingkan bila ditanam dalam pot.
Perawatan Caladium:
Pemotongan daun: Daun yang layu atau telah mati sebaiknya segera dipangkas agar keindahan tanaman tetap terjaga. Selain itu, daun yang mulai membusuk dapat mengundang serangga merugikan untuk bermukim pada pelepah tangkai daun. Pemotongan dilakukan pada tangkai, yaitu pada bagian yang dekat dengan permukaan media tanam. Gunakan gunting yang tajam agar batang yang lain tidak ikut tertarik.
Penyiraman: Caladium tidak menyukai media tanam yang kering atau becek. untuk menghindari media yang becek, gunakan media yang bersifat poros sehingga air mudah tertiriskan.Cara yang sederhana dengan meletakkan potongan gabus atau strereoform pada bagian bawah pot dan untuk menjaga kelembaban letakkan tatakan di bawah pot dan usahakan agar tatakan tersebut dalam keadaan terisi air. Sementara itu, untuk menghindari terjadinya kekeringan, penyiraman perlu dilakukan begitu melihat media mulai mengering.Pada musim kemarau, penyiraman paling tidak dilakukan 2 kali sehari , yaitu pada pagi dan sore hari. Mengingat kondisi tangkai caladium yang lemah, hindari penyiraman dengan aliran air yang kencang karena dapat mematahkan daun. Cara yang aman dengan menggunakan sprayer. Penyiraman dapat dilakukan pada media tanam atau sekaligus pada media tanam dan daun.
Pemupukan: Pemupukan secara berkala perlu dilakukan untuk menambah kadar hara dalam media tanam. Terdapat banyak jenis pupuk yang dapat dipakai. Satu sendok makan pupuk guano berbentuk butiran-butiran kecil dapat anda taburkan pada permukaan media tanam, terutama pada pinggiran pot. Hindari penggunaan pupuk kimia karena jenis pupuk ini justru membuat kerusakan pada tangkai daun dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Anda dapat pula menggunakan kotoran kambing yang telah disterilkan sebagai pupuk. Pemupukan cukup dilakukan dua bulan sekali. Saat ini juga tersedia pupuk berbentuk butiran kecil yang tergolong sebagai pupuk lambat larut. Pupuk semacam ini dapat bertahan lama sehingga penggunaannya dapat dilakukan 3 - 4 bulan sekali.
Repotting: Seiring dengan berjalannya waktu, anakan-anakan caladium bermunculan dan memenuhi pot. Pada keadaan seperti ini, anda perlu mengganti pot tersebut dengan pot yang berukuran lebih besar. Langkah yang diperlukan dalam repotting: (1) Balik pot dan tahan permukaan media tanam dengan tangan agar tidak rontok (2) Letakkan caladium dan media tanam dengan hati-hati ke dalam pot yang lebih besar (3) Tambahkan media tanam ke dalam pot yang baru. Setelah penggantian pot selesai dilakukan, sebaiknya tanaman diletakkan di tempat yang teduh selama 5 - 7 hari untuk menghindari stres pada tanaman.
Cerahkan warna: Agar warna daun lebih cerah dan tebal dapat dilakukan dengan melakukan penyungkupan. Sebelum dilakukan penyungkupan media tanaman harus disiram sampai basah. Selama disungkup penyiraman tidak perlu dilakukan. Bagi yang tidak memiliki halaman luas dapat dilakukan penyungkupan tunggal dengan menggunakan plastik transparan yang biasa digunakan untuk pembungkus makanan.
Cerahnya warna daun caladium juga tergantung kepada cara penanaman. Umbi yang ditanam terlalu dalam menyebabkan warna hijau lebih dominan. Menanam caladium dalam media asam membuat warna daun lebih gelap.
Perbanyakan Caladium:
Caladium dapat dikembangbiakkan secara generatif maupun vegetatif. Secara generatif, caladium dikembang biakkan dengan mengawinkan benang sari dan putik bunga sehingga diperoleh biji yang memiliki sifat campuran dari kedua induknya. Pengembang biakkan generatif dipilih untuk memperoleh caladium dengan jenis maupun sifat yang lebih baik atau lebih menarik dari induknya. Pada cara ini, indukan spesies sering digunakan karena indukan jenis ini memiliki sifat murni. Hal yang harus diperhitungkan adalah kematangan benang sari dan putiknya tidak terjadi pada waktu yang bersamaan. Hal tersebut mengakibatkan pembuahan secara alamiah pada sebuah tanaman caladium sangat jarang terjadi.
Benang sari terletak pada ujung tajuk bunga, sedangkan putik terletak pada bagian pangkal tajuk bunga. Kematangan benag sari ditandai dengan munculnya serbuk sari yang bila diraba terasa halus. Sementara kematangan putik ditandai dengan lengketnya tajuk penyangga saat dipegang. Penyilangan caladium dapat dilakukan apabila ditemukan dua buah bunga yang memiliki waktu kematangan benang sari dan putik pada saat bersamaan. Caranya, ambil serbuk benang sari dengan kuas dan tempelkan pada putiknya. Putik yang berhasil dibuahi akan berubah menjadi buah setelah beberapa hari sampai beberapa minggu. Hal ini ditandai dengan tidak kering atau tidak layunya tangkai penyangga bunga. Setelah buah masak, biji dapat dikeringk anginkan beberapa saat, sebelum ditanam pada media penangkaran. Biji dapat disemai pada media pasir.
Secara vegetatif, caladium dapat diperbanyak dengan cara memisahkan anakan maupun langsung membelah umbi sebelum muncul anakannya.Keuntungan pembiakkan secara vegetatif adalah meningkatkan kecepatan perbanyakan tanaman. Tingkat keberhasilan perbanyakan dengan cara ini lebih cepat dan besar dibandingkan dengan cara generatif. Selain itu, kita akan mendapat kepastian menurunnya sifat induk pada anakannya.Caladium yang terawat baik akan menghasilkan anakan setelah beberapa bulan. Jumlah dan lama munculnya anakan bervariasi, tergantung jenisnya. Pemisahan anakan hendaknya dilakukan saat tinggi tanaman antara 5 - 10 cm. Pemisahan anakan hendaknya dilakukan pada waktu pagi atau sore hari yaitu saat sinar matahari tidak terlalu terik.Letakkan tanaman yang baru dipindahkan ketempat yang teduh selama beberapa hari.
Perbanyakan dengan membelah umbi sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau, yaitu setelah daun caladium mengering karena berada pada kondisi dorman atau tidur yang ditandai dengan menghilangnya semua daun dan akar. Sebelum umbi dibelah, pastikan terdapat mata tunas pada setiap belahan yang akan dibuat. tanam belahan umbi pada media tanam, lalu tutup dengan tanah atau pasir setebal 2 cm. Siram umbi yang telah ditanam setiap hari namun jangan sampai airnya menggenang untuk menghindari umbi menjadi busuk. Dalam beberapa hari tunas daun akan muncul dan jika telah cukup besar dapat dipindahkan ke dalam pot dengan menggunakan media tanam yang baik.
0 Response to "Panduan Ringkas Tentang Caladium "
Posting Komentar
Ayo Berbudaya Komentar yang Positif